Sella berjalan sendiri dimalam hari yang itu. Tak ada cahaya terang, hanya ada cahaya lampu yang samar-samar dari ujung jalan. Tiga kali seminggu Sella harus melewati jalan itu. Dia sengaja les malam, karna disiang hari dy harus membantu ibunya menjaga warung.
----
Pada pagi harinya....
"Sella.... nanti pulang sekolah kamu jaga warung sendiri ya. Ibu ada arisan di rumah tante Maia, jangan lama-lama dijalan" kata ibu. " Iya bu " jawabku dan pamit kesekolah. Sekarang hari Kamis, sekolah pulang lebih awal dari hari biasanya. Sesuai pesan ibu aku tak berlama-lama dijalan untuk segera menggantikan ibu menjaga warung.
Setelah sampai rumah
" Ibu tidak lamakan bu, nanti sore Sella ada les"
"Iya nak.... Ibu akan segera pulang seusai acaranya"jawab ibu dan pergi.
Setelah ibu pulang. Pada sore harinya aku pamit kepada ibu seusai Shalat magrib "Hati-hati ya nak, selesai les langsung pulang kerumah jangan lama-lama dijalan itu ini Malam Jumat Kliwonloh..." ucap ibu seperti menakutiku. " Sella kan gx pernah keluyuran bu tenang aja bu aku langsung pulang koq.." bantahku dan pergi meninggalkan rumah.
----
Kira-kira sekitar 150 m dari rumahku ada sebatang pohon beringin tua yang tumbuh dipinggir jalan. Meski sedikit mengganggu jalanan tapi orang-orang engan menebang pohon itu. Phon itu yg membuatku selalu tak nyaman jika harus melewati jalanan itu.
----
Tiba-tiba bulu kudukku berdiri dan aku merinding ketakutan setiap aku melewati pohon itu. Aku mempercepat langkahku tiap kali aku melewati pohon itu dan rasanya nafasku tersendat-sendat. "Heh.. kenapa kamu?" sapa Deri ketika muncul di perempatan jalan. "Hah...." aku sangat terkejut dengan kehadirannya. " Ketakutan yach? Dikejar genderuwo ya apa ... Kuntilanak? ejek Deri melihat wajah ketakutanku. " Takut enak ajah.. aku kan gx percaya sama yang begituan. Lagian cemen bgt'z sich koq gitu ajah takut" jawabku membela diri. Jam menunjukkan pukul 21.00, jam les berakhir dan Pak Jack mengakhiri les.
----
Kembali aku harus melewati jalan itu dan aku harus melewati pohon beringin tua itu. Dimalam itu jalanan terasa sepi tak ada orang satupun yang melewati jalan itu. Tiba-tiba ada suara kressekk..... kresseekk... Tiba-tiba aku menoleh kebelakang seperti ada orang yang mengikutiku.... tapi tak ada siapapun disana. Kini bulu kudukku merinding serasa aliran darahku berhenti. Baru beberapa langkah lagi aku menoleh kebelakang dan hah.... Pak Jack perasaan tadiPak Jack gx ada deh dibelakangku.
----
" Pak Jack mau kemana? "sapaku sambil terbingung- bingung melihat kehadiran Pak Jack. " Kamu takutkan? Ayo bapa antar" . Jawab Pak Jack. Aku hanya bisa terdiam dan terheran-heran dari mana Pak jack tau kalau aku takut. Setibanya di pohon tua itu Pak Jack berhenti. Kata Pak Jack " Sudah yach sampai sini ajah bapa antarnya bapa masih pny keperluan lagi.. " kata Pak Jack. Jawabku " Yach sudh pa makasih yach....pa". Sekejap Pak Jeck menghilang. Aku tak yakin apa yg aku lihat aku pun langsung buru-buru melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba aku melihat sesosok tubuh menyeramkan berdiri di dekat batang phon beringin tuaitu. Rambutnya penuh dengan uban.. dibadannya banyak bercak-bercak darahdan wajahnya penuh dengan ulat yang sangat menjijikkan.
----
Kini bukan hanya bulu kudukku yg berdiri tapi badanku seperti membeku di es yang sangat dingin. Sesosok tubuh itu mendekatiku dan akhirnya semuanya gelap... aku terbujur kaku di tanah dan tak tau apa-apa lagi.....
----
Pada saat ku bangun aku sudah ada dikamarku yang nyaman. " Ibu.... ibu.... " teriakku sambil menangis... jawab ibu" Kamu sudah sadar nak." "bu.. Sella melihat huh.. huh.. " tangisku tak mempu berkata-kata. " Sudahlah nak ibu sudah tau koq kamu melihat apa. Mulai besok kamu gx usah les malem-malem lagi" jawab ibu. jawabku " Terus bagaimana jaga warungnya bu.. ?" "tidak usah ibu bisa koq jaga warung sendirian...." "Termakasih ya bu " jawabku. Dari cerita orang - orang yg kudengar ternyata beringin itu ada penghuninya. Dan apa yg ku lihat itu.... Huh.. aku tak mau lagi lewat jalan itu lagi.......